Rabu, 08 Desember 2010

PENDIDIKAN DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI

PENDIDKAN DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Alasan pemerintah Indonesia menetapkan pembangunan ekonomi pada pembangunan jangka panjang tahun pertama dan kedua adalah karena :
1.Ekonomi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
2.Agar tidak kalah bersaing dalam era globalisasi saat ini.
Dalam bidang ekonomi yang sangat relevan dengan pendidikan biasanya adalah hal-hal yang berkaitan dengan investmen dan hasilnya. Maksudnya adalah jika modal ditanam dalam jumlah tertentu maka akan dapat ditentukan berapa banyak keuntungan yang akan didapatkan kelak.Negara – negara industri maju memerlukan lebih lama belajar ,jadi lebih banyak memerlukan investasi dalam pendidikan ,sedangkan dinegara -negara yang sedang membangun waktu belajar lebih sedikit dan tentunya buget.untuk pendidikan juga berkurang.Ini adalah sebab negara-negara yang tinggi teknologinya itu menangani inputnya, sedang outputnya adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat pendidikan. yang diperoleh
Pada teori pertumbuhan ekonomi, anak dianggap sebagai modal / kunci kearah pembangunan ekonomi tentu saja ini adalah anak-anak yang mengenyam pendidikan baik secara formal maupun non formal. Ukuran-ukuran konstribusi pendidikan terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berdasar pada kapasitas produksi tenaga manusia dalam proses pembangunan, yang kemudian dikenal dengan invesment in human capital.Teori ini didasari pertimbangan bahwa cara yang paling efisien dalam melakukan pembangunan nasional suatu negara terletak pada peningkatan kemampuan masyarakatnya.Selain itu dihipotesiskan pula bahwa faktor utama yang mendukung pembangunan adalah pendidikan masyarakat.
Sementara ini konstribusi pendidikan indonesia belum begitu nyata, hal ini dibuktikan output dari lembaga-lembaga pendidkan di Indonesia tidak semuanya memiliki ketrampilan atau bahkan tidak ada penerapan disiplin ilmu yang telah ditempuhnya,dan krisis multi dimensi yang dialami bangsa Indonesia sejak tahun 1997,upaya memulihkan ekonomi yang nampaknya berjalan lamban,dan biaya pendidikan yang semakin meningkat baik SLTP,SLTA maupun perguruan tinggi tampaknya akan memperlemah kemampuan masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya.Tingginya angka tidak melanjutkan sekolah,yaitu sebesar 31,05% untuk SLTA dan SLTP 16,62% dapat menjadi indikator lemahnya kemampuan ekonomi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anak-anaknya. Data PBS memberikan gambaran bahwa angka partisipasi sekolah (APS) belum menunjukkan capaian yang memuaskan kecuali penduduk usia 7-12 tahun.Dilihat dari lama rata-rata pendidikan adalah 6,8 per tahun.
Masalah lemahnya dukungan finansial, sekalipun secara konstitusional telah ditetapkan besaran 20% dana APBN dan APBD untuk pendidikan, hal ini masih sangat sulit untuk diwujudkan baik pemerintah pusat maupun daerah.Setiap daerah otonom mempunyai kemampuan keuangan daerah yang tidak sama.
Fenomena diatas menunjukkan pada kita untuk memulai mewujudkan memajukan perekonomiam melalui pendidikan yang lebih implikatif terhadap kegiatan perekonomian.




























BAB I
PENDAHULUAN


A.Latar belakang
Ekonomi dan pendidikan selalu bergandengan semenjak zaman dahulu kala. Ahli ahli ekonomi semenjak zaman itu, begitu pula pencipta-pencipta sains telah mengakui pentingnya peranan yang dimainkan oleh pendidikan dalam pertumbuhan pengetahuan manusia yang berimplikasi pada perkembangan ekonomi.
Dalam bidang ekonomi yang sangat relevan dengan pendidikan biasanya adalah hal-hal yang berkaitan dengan investmen dan hasilnya. Maksudnya adalah jika modal ditanam dalam jumlah tertentu maka akan dapat ditentukan berapa banyak keuntungan yang akan didapatkan kelak.Negara – negara industri maju memerlukan lebih lama belajar ,jadi lebih banyak memerlukan investasi dalam pendidikan ,sedangkan dinegara -negara yang sedang membangun waktu belajar lebih sedikit dan tentunya buget.untuk pendidikan juga berkurang.Ini adalah sebab negara-negara yang tinggi teknologinya itu menangani inputnya, sedang outputnya adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat pendidikan yang diperoleh,walaupun hasil pendidikan tidak selalu harus diukur dengan uang tetapi juga pada hal-hal yang bersifat bukan benda,seperti :status, prestise,kebahagiaan, kesempatan ,penghargaan, yang tentunya semua ini dapat dilihat dari individu yang menempuh pendidikan tersebut.
Selain itu pendidikan merupakan faktor produksi. Pada teori pertumbuhan ekonomi, anak dianggap sebagai modal / kunci kearah pembangunan ekonomi tentu saja ini adalah anak-anak yang mengenyam pendidikan baik secara formal maupun non formal.
Sedangkan krisis multi dimensi yang dialami bangsa Indonesia sejak tahun 1997,upaya memulihkan ekonomi yang nampaknya berjalan lamban,dan biaya pendidikan yang semakin meningkat baik SLTP,SLTA maupun perguruan tinggi tampaknya akan memperlemah kemampuan masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya.Tingginya angka tidak melanjutkan sekolah,yaitu sebesar 31,05% untuk SLTA dan SLTP 16,62% dapat menjadi indikator lemahnya kemampuan ekonomi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anak-anaknya. Data PBS memberikan gambaran bahwa angka partisipasi sekolah (APS) belum menunjukkan capaian yang memuaskan kecuali penduduk usia 7-12 tahun.Dilihat dari lama rata-rata pendidikan adalah 6,8 per tahun.
Masalah lemahnya dukungan finansial, sekalipun secara konstitusional telah ditetapkan besaran 20% dana APBN dan APBD untuk pendidikan, hal ini masih sangat sulit untuk diwujudkan baik pemerintah pusat maupun daerah.Setiap daerah otonom mempunyai kemampuan keuangan daerah yang tidak sama.Semangat untuk pemekaran wilayah belum diikuti kemampuan keuangan daerah dan juga komitmen pemerintah dalam mengalokasikan dana pendidikan.
Fenomena tersebut menunjukkan permasalahan yang fundamental yang mana itu sangat bertalian erat dengan faktor produksi pendidikan,efektifits dan haruslah kembali berpijak pada landasan pendidikan yang kokoh,yang dalam hal ini adalah landasan ekonomi pendidikan.

B.Rumusan Masalah
Dalam makalah landasan ekonomi pendidikan kami akan membahas tentang ;
1.Peran ekonomi dalam pendidikan.
2.Fungsi ekonomi dalam pendidikan.
3.Fungsi produksi dalam pendidikan
4.Sumber-sumber dana dalam pendidikan
5.Efektifitas ekonomi dalam pendidikan

C.Batasan masalah
Dalam makalah ini kami membatasi pada permasalahan :
1.Peran ekonomi dalam pendidikan.
2.Fungsi ekonomi dalam pendidikan.
3.fungsi produksi dalam pendidikan
4.Sumber-sumber dana dalam pendidikan
5.Efektifitas ekonomi dalam pendidikan




















BAB II
PEMBAHASAN
LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN
1.Pengertian Landasan Ekonomi Pendidikan
Secara leksikal, Landasan berarti tumpuan ,dasar, atau alas. Karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau pijakan itu bersifat material (contoh ; landasan pesawat terbang), dapat pula bersifat konseptual ( contoh ;landasan pendidikan).Landasan yang bersifat konseptual identik dengan asumsi.
Ekonomi menurut kamus bahasa indonesia berarti ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang-barang,serta kekayaan.
Pendidikan dapat difahami dari dua sudut pandang yaitu praktek dan studi. Praktek adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan.Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau kelompok dalam rangka memahami pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa landasan ekonomi pendidikan adalah asumsi-asumsi yamg menjadi pijakan dalam berproduksi dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan
Landasan ekonomi ini membahas peran ekonomi,fungsi, peranan produksi, dan efektifitas pembiayaan.

2.Peran ekonomi dalam pendidikan.
Peran ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan tetapi bukan pemegang peran utama. Menurut Prof.DR Pridarta Made, faktor yang paling menentukan dalam pendidikan adalah dedikasi,loyalitas,keahlian dan ketrampilan pengelolaan dan pendidikan tiap lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sepatutnya mampu menutupi kebutuhan sekolah masing-masing dan tidak harus bergantung kepada pemerintah.Management sekolah mulai dari kepala sekolah,guru dan siswa harus mengetahui peran dan tugasnya masing-masing.
Tingkat kehidupan sekolah atau perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kondisi ekonominya masing. Sekolah / perguruan tinggi yang kaya akan bisa leluasa bergerak menggaji guru/dosen atau membeli perlengkapan besar. Namun sebaliknya untuk sekolah yang miskin akan sulit bergerak.

3.Fungsi ekonomi dalam pendidikan
fungsi ekonomi dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses pendidikan,bukan merupakan modal mengembangkan dan untuk mendapatkan keuntungan. Ekonomi pendidikan fungsinya sama dengan sumber-sumber pendidikan seperti guru ,kurikulum,alat peraga dan sebagainya untuk mensukseskan misi pendidikan yang kesemuanya bermuara pada perkembangan anak didik.Ekonomi merupakan salah satu bagian sumber pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan afeksi,kognisi,dan ketrampilan. Termasuk memilikiketrampilan tertentu untuk bisa menjadi tenaga kerja yang handal atau menciptakan lapangan kerja sendiri, cinta pada pekerjaan halus maupun kasar, memilihki etos kerja dan hidup hemat.

Fungsi ekonomi dalam dunia pedidikan terbatas pada:
1.Untuk membeli keperluan pendidikan yang tidak dapat dibuat sendiri atau bersama siswa, orang tua masyarakat, atau yang tidak bisa dipinjam atau ditemukan dilapangan seperti: sarana,prasarana,media,alat peraga,atau barang habis pakai dan materi pelajaran. .
2,Membiayai segala perlengkapan gedung seperti:air,listrik,dan telepon.
3.Membayar jasa semua kegiatan pendidikan seperti : pertemuan-pertemuan, perayaan-perayan,kepanitiaan,darmawisata,pertemuan ilmiah dan sebagainya
4.Untuk mengembangkan individu yang berprilaku ekonomi seperti :hidup hemat, bersikap efisien, memiliki ketrrampilan produktif,memiliki etos kerja dan prinsip-prinsip ekonomi.
5.Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para persunalia pendidikan
6.Meningkatkan motivasi kerja
7.Membuat para personalia pendidikan lebih gairah kerja

4.fungsi produksi dalam pendidikan
a.Fungsi produksi administrator
Inputnya adalah segala sesuatu yang menjadi wahana dan proses pendidikan:
-sarana dan prasarana belajar termasuk ruang kelas
-perlengkapan belajar,media dan alat peraga
-buku dan bentuk materi lainya seperti disket
-barang-barang habis pakai seperti kertas dan alat tulis
-waktu guru dan personalia kerja
Outputnya adalah berbagai bentuk layanan dalam memproses anak didik
b.Fungsi produksi psikologi
Inputnya sama dengan input produksi administrator
Outputnya adalah semua hasil belajar siswa yang mencakup:
-peningkatan kepribadian
-pengaturan dan pembentukan sikap
-penguatan kemauan
-peningkatan estetika
-penambahan pengetahuan,ilmu,teknologi
-penajaman pikiran
-peningkatan ketrampilan
c.Fungsi produksi ekonomi
Inputnya adalah:
-Semua biaya pendidikan
-Semua uang yang dikeluarkan secara pribadi untuk keperluan pendidikan
-uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama belajar atau kuliah
Outputnya adalah :tambahan penghasilan peserta didik kalau sudah tamat dan bekerja, jika orang ini sudah sebelum belajar atau kuliah.Dan jika belum pernah bekerja maka outputnya adalah gaji yang diterima setelah tamat atau bekerja.
Fungsi produksi ekonomi ini bertalian erat dengan marketing didunia pendidikan.Marketing adalah analisis ,perencanaan ,implementasi,dan pengawasan untuk memberikan perubahan nilai dengan target pasar sebagai tujuan lembaga pendidikan(kolter,1985) .

Marketing mencakup:
1.Mendesain penawaran
2.Menentukan pasar atau keinginan pasar dalam hal ini calon peserta didik.
3.Menentukan harga efektif, mengadakan komunikasi,distribusi,dan meningkatkan motivasi serta layanan.

Keuntungan marketing:
1.Misi pendidikan terselenggara lebih sukses
2.Meningkatkan kepuasan masyarakat
3.Meningkatkan daya tarik terhadap petugas,peserta didik,dan dana
4.meningkatkan efisiensi kegiatan pemasaran

Kelemahan Marketing:
1.Cenderung lembaga pendidikan menjadi usaha dagang untuk mendapatkan keuntungan uang
2.Idealisme pendidikan cenderung diabaikan

5.Sumber-sumber dana;
1.Dari pemerintah dalam bentuk pembangunan ,pertandingan karya ilmiah dan sebagainya.
2.Dari kerjasama dari instansi lain baik dari pemerintah,swasta maupun dunia usaha.
3.Membentuk pajak pendidikan.
4.Usaha-usaha lain misalnya mengadakan pentas seni keliling,mengaktifkan komite sekolah dan sebagainya.
Menurut jenisnya biaya pendidikan terdiri dari :
1.Dana rutin ,adalah dana yang dipakai membiayai kegiatan rutin seperti gaji,dan dipertanggungjawabkan dengan SPJ (surat pertanggungjawaban) yang disertai dengan bukti-bukti pembayaran yang sah.
2.Dana pembangunan adalah dana yang dipakai membiayai pembangunan-pembangunan dalam berbagai bidang juga dipertanggungjawabkan dengan SPJ (surat pertanggungjawaban).
3.Dana bantuan masyarakat ,adalah dana yang digunakan untuk membiayai hal-hal yang belum dibiayai oleh dana rutin dan dana pembangunan .Dan dipertanggungjawabkan dalam laporan yang disertai bukti-bukti pembayaran yang sah pada wakil-wakil masyarakat.
Tiga macam perencanaan biaya pendidikan adalah:
1.perencanaan tradisional
2.SP4 (Sistem perencanaan penyusunan program dan penganggaran), alokasi dana diatur atas dasar realita.
3.ZBB (Zero Base Badgeting) hanya direncanakan 1 tahun anggaran dan tiap-tiap kegiatan ditentukan biaya minimumnya.

6.Efisiensi dan efektifitas dana pendidikan.
Yang dimaksud dengan efisiensi dalam menggunakan dana pendidikan adalah dana yang harganya sesuai atau lebih kecil dari pada produksi dan layanan pendidikan yang telah direncanakan .
Pemerintah memandang perlu meningkatkan efisiensi karena:
1.Dana pendidikan sangat terbatas
2.Departemen pendidikan seringkali mengalami kebocoran dana.
Faktor – faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan tingkat efisiensi pendidikan adalah:
1.Penggunaan uang
2.Proses kegiatan
3.Hasil kegiatan
Sedangkan yang dimaksud dengan menggunakan dana pendidikan secara efektif adalah bila dengan dana tersebut pendidikan yang telah direncanakan bisa dicapai dengan relatif sempurna.
Efektifitas pendanaan juga untuk memilih alternatif pemrosesan yang terbaik:
1.Untuk alternatif-alternatif yang belum diujicoba atau dengan asumsi sama-sama efektif, maka alternatif yang dipilih adalah yang memakai biaya paling kecil.
2.Untuk alternatif-alternatif yang sudah diujicoba , sehingga diketahui efektifitasnya masing-masing maka alternatif yang dipilih adalah yang memiliki angka hasil bagi biaya oleh efektifitasnya paling kecil.





ANALISIS I

SECARA MAKRO
Alasan pemerintah Indonesia menetapkan pembangunan ekonomi pada pembangunan jangka panjang tahun pertama dan kedua adalah karena :
1.Ekonomi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
2.Agar tidak kalah bersaing dalam era globalisasi saat ini.
Akibatnya :
1.Muncul berbagai usaha baru, pabrik-pabrik baru ,badan-badan perdagangan baru dan badan-badan jasa yang baru.
2.Jumlah konglomerat bertambah banyak.
3.Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi dan penghasilan negara bertambah.
Dalam bidang pendidikan berakibat:
1.Banyak orang kaya secara sukarela mau menjadi bapak angkat agar anak-anak tidak mampu bisa bersekolah.
2.Terlaksananya sistem ganda dalam pendidikan yaitu kerjasama antara sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar para siswa dalam rangka mengembangkan ketrampilan para siswa.
3.Munculnya sejumlah sekolah unggul yang didirikan oleh orang-orang kaya atau konglomerat atau kumpulan dari mereka yang bertebaran seluruh indonesia.Sekolah ini lebih unggul dalam sarana dan prasarana pendidikan dan dalam menggaji pendidik-pendidiknya.
Arah sekolah-sekolah unggul seperti menurut Buchori (1996) adalah :
1.Untuk membuat para siswa mencintai prestasi tinggi
2.Mau dan bisa bekerja secara sempurna
3.Memiliki etos kerja dan membenci kerja setengah-setengah
4.Keseimbangan mengembangkan jasmani dan rohani,keseimbangan penguasaan pengetahuan masa sekarang dan masa lampau.

SECARA MIKRO
1.Ekonomi memegang perananpenting dalam kehidupan seseorang, walaupun orang itu sudah menyadari bahwa kehidupan yang gemerlapan tidak menjamin memberi kebahagiaan.
2.Tingkat kehidupan sekolah atau perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kondisi ekonominya masing-masing sekolah atau perguruan tinggi yang kaya akan leluasa menggaji guru atau dosen ,membeli perlengkapan besar dan sebagainya ,namun sebaliknya sekolah yang miskin sulit bergerak.
3.Banyak sekolahan di indonesia masih lemah ekonominya,walaupun sudah punya gedung,tetapi perlengkapan belajarnya masih minim,kesejahteraan guru belum memadai, sementara orang-orang kaya lebih memilih mendirikan sekolah sendiri (sekolah unggulan) dari pada memberi uang kepada sekolah yang ada dalam jangka waktu yang tidak terbatas.

ANALISIS II
Masalah pendidikan dan ekonomi tidak dapat dilepaskan, baik secara langsung dan tidak langsung konstribusi pendidikan terhadap ekonomi dan pembangunan harus diakui.Dengan demikian pendidikan tidak selamanya dianggap sebagai ekonomi dan pembiayaan, sudah saatnya pendidikan dianggap sebagai investasi yang secara jangka panjang konstribusinya dapat dirasakan. Jadi kata kuncinya dalam hal ini adalah: ekonomi pendidikan,investasi dalam pendidikan, pembiayaan dalam pendidikan.
Ukuran-ukuran konstribusi pendidikan terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berdasar pada kapasitas produksi tenaga manusia dalam proses pembangunan, yang kemudian dikenal dengan invesment in human capital.Teori ini didasari pertimbangan bahwa cara yang paling efisien dalam melakukan pembangunan nasional suatu negara terletak pada peningkatan kemampuan masyarakatnya.Selain itu dihipotesiskan pula bahwa faktor utama yang mendukung pembangunan adalah pendidikan masyarakat.Teori human capital mengansumsikan bahwa pendidikan formal merupakan instrumen terpenting untuk menghasilkan masyarakat yang berproduktifitas tinggi.Menurut teori ini pertumbuhan dan pembangunan memiliki 2 syarat:
1.pemanfaatan teknologi secara efisien
2.sumberdaya manusia yang memanfaatkan teknologo yang ada, yang mana itu dapat terwujud dari proses pendidikan.
Sementara ini konstribusi pendidikan indonesia belum begitu nyata, hal ini dibuktikan output dari lembaga-lembaga pendidkan di Indonesia tidak semuanya memiliki ketrampilan atau bahkan menerapkan dari disiplin ilmu yang telah ditempuhnya.


















BAB III
KESIMPULAN
1) Pengertian landasan ekonomi pendidikan adalah asumsi-asumsi yang dijadikan pijakan dalam berproduksi dalam praktek pendidikan dan atau studi pendidikan
2) Peran ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan tetapi bukan pemegang peran utama. Menurut Prof.DR Pridarta Made, faktor yang paling menentukan dalam pendidikan adalah dedikasi,loyalitas,keahlian dan ketrampilan pengelolaan dan pendidikan tiap lembaga pendidikan.
3) fungsi ekonomi dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses pendidikan,bukan merupakan modal mengembangkan dan untuk mendapatkan keuntungan.Ekonomi pendidikan fungsinya sama dengan sumber-sumber pendidikan seperti guru ,kurikulum,alat peraga dan sebagainya untuk mensukseskan misi pendidikan yang kesemuanya bermuara pada perkembangan anak didik.
4) Fungsi produksi dalam pendidikan mencakup: Fungsi produksi administrator, Fungsi produksi psikologi, fungsi produksi ekonomi,
5) Sumber-sumber dana;
a.Dari pemerintah dalam bentuk pembangunan ,pertandingan karya ilmiah dan sebagainya.
b.Dari kerjasama dari instansi lain baik dari pemerintah,swasta maupun dunia usaha.
c..Membentuk pajak pendidikan.
d.Usaha-usaha lain misalnya mengadakan pentas seni keliling,mengaktifkan komite sekolah dan sebagainya
6) Efisiensi dalam menggunakan dana pendidikan adalah dana yang harganya sesuai atau lebih kecil dari pada produksi dan layanan pendidikan yang telah direncanakan.
















DAFTAR PUSTAKA
Lagulung Hasan, asas-asas pendidikan,pustaka al-husna, jakarta.1987.
.Lembaga penelitian-UNIMA Manado nort Sulawesi
Http://mkpd.wordpress.com/2007/07/07/landasan-kependidikan-stimulus-ilmu pendidikan bercorak indonesia
http://joni palaran.blogspot.com/minggu 2008 november 23
Http://jamalmanis-landasan -ekonomi.blogspot.com
Www.geocities.com/m-win-afgani/arsip/landasan-ekonomi-pendidikan.pdf-similar pages
http://www.scribd.com/doc/8617327/landasan pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar